Catatan Kecil 49 :)
8 Oktober 2011
Spektrum Asa
Dari ekliptika, membujur elips di sudut mata
Beruraian konstelasi rasa
Tertata, layaknya vorteks di jiwa
Jadikan paralaks asa pada manusia
Meraih dengan kalibrasi tinggi
Meranah bias energi ionisasi
Tanpa harus adanya presisi
Serta cita tiada perah beranomali
Diramu, menyertai radian cahaya
Berdimensi massa dalam gema frasa
Labuhkan pada bayang supernova
Bernoktah pendaran alpha centauri, sempurna
Metafor parafrasa librasi
Kadang asa jatuh dan berpresitipasi
Ingatkan akan datangnya regresi,
Kepada Tuhan, spektrum asa kembali
Hmm... Jadi ingat beberapa ucapan saya dalam postingan lalu. Ya, inilah 'sesuatu' yang membuat saya mengingat bulan September itu. Saya menuliskan puisi ini...
Spektrum Asa
Dari ekliptika, membujur elips di sudut mata
Beruraian konstelasi rasa
Tertata, layaknya vorteks di jiwa
Jadikan paralaks asa pada manusia
Meraih dengan kalibrasi tinggi
Meranah bias energi ionisasi
Tanpa harus adanya presisi
Serta cita tiada perah beranomali
Diramu, menyertai radian cahaya
Berdimensi massa dalam gema frasa
Labuhkan pada bayang supernova
Bernoktah pendaran alpha centauri, sempurna
Metafor parafrasa librasi
Kadang asa jatuh dan berpresitipasi
Ingatkan akan datangnya regresi,
Kepada Tuhan, spektrum asa kembali
Sebuah puisi ilmiah, yang saya ikut sertakan dalam Lomba Puisi Ilmiah Pharmacy (Re)Action PF USDY 2011. Alhamdulillah, saya juara ketiga :')
Wow..Kereeeeeen..Selamat ya..Aku suka puisi...tapi belum pernah buat puisi berbau eksak gini...
ReplyDeletehemmmm....ajarin yak! :)
kalau sudah juara.. berarti ini puisi yang sangat baguss... :)
ReplyDeletewaduuhhh.....puisi ini pinter... hehehe... ^_^
ReplyDeletePuisinya bagus mbak, beneran :D
ReplyDeleteya semoga bisa menulis puisi-puisi sebagus itu lagi ya mbak :D
Keren. Tertata diksinya. Salam kenal...
ReplyDeleteBusettt dah...
ReplyDeletegak salah emang :)
keren2..
kerennnn......
ReplyDeletekeren keren...salut...
ReplyDeletehiiiiii mbak rakyan bikin envy arrrkkkhhh -___- puisinya selalu bikin saya ngiler
ReplyDeletebtw congrats mbak :D
mas arr rian: hehe terima kasih mas, yup boleh2 :)
ReplyDeletemas ikbal: mas ikbal ini bisaa aja, terima kasih lho mas :)
mb fairysha: wkwk iya mb, terima kasih :)
mas fijai: hehe aamiin, terima kasih banyak mas :)
mas fahrur rozi: terima kasih, salam kenal kembali :)
mas uchank: wkwkwk terima kasih mas :)
mbak hany: terima kasih mb wkw
mbak fany: hehe terima kasih mbak :)
mas rizki: wkwk mas rizki bisaa aja, puisinya mas rizki juga keren bgt apalagi foto2nya kereen :)
terima kasih mas :)
waah, bisa yaa bikin puisi dengan kata-kata ilmiah, kalau yg ada hubungannya sama matematika gimana yaa? :D
ReplyDeleteditunggu karya2 berikutnyaa ^^
Mbak nelva amelia: hehe moga" aja mb, aamiin terima kasih ya mbak ;)
ReplyDeleteaih, puisinya sesuatu banget. bener kata ceo google: pernah ada suatu masa ketika orang yang menulis puisi adalah juga orang yang membangun jembatan. einstein juga seorang seniman pemain biola yang pilih tanding. dan sekarang ada ilmuwan indonesia nulis puisi. :-) salam.....
ReplyDeleteserat jagat: hehe terima kasih banyak apresiasinya.. wah senang banget ini saya dibilang ilmuwan wkwk aamiin, terima kasih dan salam kenal :)
ReplyDeleteselamat ya atas kemenangan puisinya ..
ReplyDeleteterus berkarya ^^
puisi dewa.. hebad !
ReplyDeletewww.urkhanblog.com
mbak vivi mulya: iya mbak, terima kasih banyak atas apresiasinya :)
ReplyDeletebang urkhan: hehe terima kasih :)
Bagus puisinya. sangat bermakna.
ReplyDeleteKautsar: terima kasih apresiasinya:)
ReplyDeletewah keren, kok bisa buat seperti itu ya
ReplyDeleteHeri: terima kasih banyak apresiasianya :)
ReplyDeleteSelamaaat =))
ReplyDeleteterima kasih mbak :)
ReplyDelete